Asal Muasal Taman Mini Indonesia Indah: Miniatur Nusantara dalam Satu Lahan
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah salah satu ikon budaya paling dikenal di Indonesia. Dibangun untuk menggambarkan keberagaman budaya nusantara, taman seluas lebih dari 100 hektare ini menjadi simbol miniatur Indonesia—lengkap dengan ijobet rumah adat, pakaian tradisional, hingga replika candi dan museum.
Namun, tak banyak yang tahu bahwa TMII berawal dari gagasan Ibu Tien Soeharto, istri Presiden Soeharto. Pada tahun 1970-an, beliau merasa masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, kurang memahami kekayaan budaya bangsanya sendiri. Maka muncullah ide untuk membangun taman budaya berskala besar yang bisa mewakili semua provinsi di Indonesia dalam satu lokasi.
Pembangunan TMII dimulai pada tahun 1972 dan diresmikan pada 20 April 1975. Proyek ini melibatkan berbagai kementerian dan pemerintah daerah, yang masing-masing membangun paviliun budaya sesuai ciri khas wilayahnya. Selain paviliun, TMII juga memiliki wahana seperti Teater IMAX Keong Mas, Museum Indonesia, serta Danau Miniatur Indonesia yang menggambarkan bentuk kepulauan Nusantara dari atas.
Meski mendapat pujian karena mendorong rasa cinta tanah air, proyek ini juga sempat dikritik karena dianggap terlalu sentralistik dan mahal di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil saat itu.
Kini, TMII telah mengalami banyak renovasi dan modernisasi, termasuk saat perhelatan G20 pada 2022. Taman ini tetap menjadi ruang edukasi budaya yang dinamis, sekaligus tempat wisata keluarga yang mempertemukan sejarah, hiburan, dan nasionalisme dalam satu paket.
Dengan segala nilai simbolis dan transformasinya, TMII tetap relevan sebagai cermin kecil dari besarnya Indonesia.